Powered By Blogger

Kamis, 04 Oktober 2012

Impian Anak Pulau !!


Pulo Aceh, nama yang tidak asing lagi di Ibukota Banda Aceh. Walaupun demikian saya memberikan bayangan lagi bagi yang belum terbiasa mendengarkan nama Pulo Aceh. Kawasan paling ujung Sumatra umumnyan dikenal Pulau Weh Sabang ataupun titik Nol Kilometer, namun kami ada di sampingnya. Yaitu Pulo Aceh yang merupakan bagian dari Aceh Besar. Sebuah kecamatan di tengah lautan yang berpenduduk 5 ribuan jiwa. Yang berada ±12 mil dari daratan Banda Aceh.
Pulo Aceh dulunya dikenal dengan ganjanya, namun selain itu umumnya tidak mau mengenal alamnya, maupun kebuadayaan yang ada di sana. Walaupun demikian kami ada dengan potensi di dalamnya. Peninggalan situs sejarah di Ujong Peuneung, Tarian Khas Likok Pulo, dan juga pesisir pantai dengan pasir putihnya. Sehingga potensi yang ada tersebut belum bias dinikmati oleh penduduk luar Pulo Aceh.
Anggapan kami, itu mungkin masih tahap penyediaan infrastruktur untuk mendukung pengelolaan potensi yang ada di sana. Tapi sampai kapan infrastruktur itu rampung 100% sehingga potensi yang ada hilang begitu saja tanpa ada yang menikmati manfaatnya. Pembagunan Jalan Itam “kata Kami untuk Jalan Aspal” masih saja belum selesai. Dermaga Kapal hanya digunakan untuk memancing, tetapi tidak ada kapal yang bersandar di sana. Begitu pula dengan asset sejarah yang ada, terus rapuh dan runtuh dimakan jaman. Padahal banyak cerita dan sejarah yang perlu dikenang di sana.
Saat kami melirik pembangunan di daratan hampir setiap lorong sudah ada Aspal yang licin, banyak tempat yang menjadi sarana rekreasi, dan juga tempat-tempat sejarah tertata dengan rapi. Sehingga kami bermimpi kapan infrastruktur tersebut biasa ada di Pulau terpencil ini, sehinngga biasa kami nikmati manfaatnya. Untuk 2012 mungkin hamper menjadi sejarah, akankah angan dan cita tersebut dating di 2013 ?